Subscribe

Friday, March 26, 2010

Kesadaran Manusia Terhadap Tuhan

Kita semua pasti tahu setiap orang yang hidup di dunia pasti memiliki tuhan. Ada yang begitu mengagungkan kebesaran tuhan, dan ada pula yang dengan sengaja melupakan keberadaan tuhan. Disaat seseorang mulai bersenang-senang dengan kenikmatan duniawi, saat itulah mereka akan melupakan sang pencipta yang begitu agung. Disaat seseorang mulai terpuruk dan merasakan kejamnya dunia, disaat itulah seseorang mulai kembali mengingat tuhan yang senantiasa mengingat seluruh ummat-ummatnya tanpa terkecuali. Semasa kecil kita pasti pernah mendengarkan guru yang mengatakan tuhan itu maha mendengar, tuhan itu maha melihat, tuhan itu maha tahu, dan tuhan itu maha segalanya. Hal itu adalah benar adanya. Ia selalu tahu apa yang dilakukan hambanya. Namun apakah kita sudah bisa tersadar dengan kebesarannya itu? saya rasa sama sekali belum.

Dimulai dari waktu shubuh. Tuhan berharap kita dapat menjalankan perintahnya, namun apa yang kita lakukan? sama sekali hati ini tertutup untuk menjalankannya. Telinga sengaja tidak mendengar kumandang adzan yang begitu keras yang menganjurkan kita untuk shalat. Namun kita tetap terbuai oleh nikmatnya tidur. Kemudian berlanjut pada waktu dzuhur. Tuhan berharap kita dapat menyapanya pada siang itu. Namun apa yang kita lakukan? selepas beraktivitas kita mulai menyantap kenikmatan yang diberikannya berupa makan siang, kemudian setelah itu kita malah menonton televisi, tidur siang, atau melakukan kegiatan yang lainnya tanpa sedikit pun terbesit dipikiran kita untuk menyapanya sejenak. Berlanjut pada waktu shalat ashar. Tuhan masih berharap agar hambanya dapat menyapanya disore hari. Namun apa yang kita lakukan? Kita terbuai dengan keindahan disore hari. Ditemani secangkir teh hangat bersama sepiring kue kita duduk santai didepan teras rumah menghabiskan waktu sore begitu saja hingga waktu ashar pun terlewatkan. Kemudian berlanjut diwaktu shalat magrib. Tuhan tetap setia menunggu hambanya yang akan menyapanya. Namun apa yang kita lakukan? kita tetap saja masih terbuai dengan indahnya dunia. Tanpa rasa bersalah kita melewatkan waktu maghrib yang terhitung sangat singkat. Berlanjut pada waktu isya. Lagi dan lagi tuhan tetap mengharapkan hambanya akan menyapanya. Namun apa yang kita lakukan? Selepas makan malam kita malah begitu menikmati sajian acara-acara televisi, ketemu dengan pacar, dan sebagainya dibandingkan harus menyapanya sejenak.

Lima waktu yang begitu berarti hanya terlewatkan begitu saja dalam sehari. Bayangkan jika setiap hari kita terus menerus melakukan hal seperti ini? berapa banyak kewajiban yang kita tinggalkan? sedangkan kita selalu mengeluh kepadanya terhadap apa yang telah diberikan kepada kita. Bukankah kita sangat egois? Kita tidak pernah merasa puas dengan semua yang telah diberikan kepada kita. Hanya keluhan yang terus ada dipikiran kita terhadapnya. Sedangkan hanya menyapanya saja kita selalu lupa. Demikian beberapa pemikiran yang dapat saya tuangkan disini semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kehidupan saya dan kita semua kedepannya. Akhir kata wassalam.
[More..]

Thursday, March 25, 2010

Bangkit Kembali Untuk Ngeblog!


Semangat ini kembali muncul setelah sekian lama fakum menulis di blog ini. Semangat ini tumbuh lagi berawal ketika saya membaca profile bapak blogger indonesia, yakni Enda Nasution. Profile beliau sangat membangun jiwa saya untuk kembali menulis. Beliau sudah mulai menulis sejak duduk bangku SD. Ketika duduk di bangku SMP dan SMA beliau banyak mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan tulis menulis. Hingga akhirnya saat ini beliau dijuluki "Bapak Blogger Indonesia". Beliau telah memberikan semangat baru kepada saya untuk kembali menulis. Dalam profilnya dia menulis bahwa blogger gak boleh minder untuk menulis. Sebab menulis akan memberikan banyak manfaat bagi kita. Dan beliau juga mengatakan untuk menjadi blogger yang sukses tidak bisa dengan waktu yang singkat. Seorang blogger harus sabar dan selalu tekun menulis. Selain itu beliau juga mengatakan bahwa dengan ngeblog kita dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah dari blog yang kita miliki. Dan sekali lagi beliau mengatakan asalkan kita dapat bersabar dan selalu tekun menulis.

Dengan semangat yang saat ini telah kembali saya berharap semangat untuk ngeblog ini gak akan pernah pudar lagi. Meskipun hanya tulisan-tulisan yang mungkin gak terlalu berarti, namun saya berharap tulisan-tulisan saya ini dapat berguna untuk orang banyak.

Selain karena terinspirasi sama bapak blogger, keinginan saya untuk kembali ngeblog karena sebentar lagi saya akan menyelesaikan pendidikan S1 saya. Tentu sebelum menyelesaikan S1 saya harus menyelesaikan kewajiban saya berupa skripsi. Mulai sekarang saya harus rajin-rajin nulis supaya nantinya gak kaget ketika menyusun skripsi.

Mungkin sampai disini dulu curhatan hati saya mengenai mengapa saya ingin kembali ngeblog. Kapan-kapan akan saya sambung lagi pada tuisan saya yang selanjutnya. Keep blogging, good luck, god bless you!
[More..]